Keutamaan Istri yang Sholehah

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417)

Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: “Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu. Baca entri selengkapnya »

Keluarga Sakinah: 17 Jurus Membahagiakan Suami

Salah satu kunci keluarga sakinah adalah adanya cinta dan kasih sayang suami dan istri yang dibangun di atas spirit saling membahagiakan. Di bawah ini adalah 17 tips bagi istri agar bisa membahagiakan suami. Tips ini merupakan ringkasan dari buku How to Make Your Husband Happy, karya Syaikh Muhammad Abdul Halim Hamid.

1. Sambutan yang manis
  • Sekembalinya suami dari bekerja, dinas luar kota, bepergian, atau kemana pun dia pergi, sambutlah dia dengan baik.
  • Temui dia dengan wajah riang gembira.
  • Bersolek dan pakailah wewangian.
  • Kabarilah dia dengan kabar-kabar baik yang menggembirakan. Tahan diri Anda untuk menyampaikan berita-berita buruk, setidaknya sampai dia telah beristirahat dengan cukup.
  • Berusaha keraslah untuk menyajikan makanan-makanan bermutu, dan sajikanlah selalu tepat waktu.
2. Percantiklah dirimu dan rendahkan suaramu Baca entri selengkapnya »

[Hadist] Usaha dan Amal

Hadist riwayat Ali ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu jiwa pun yang hidup kecuali telah Allah tentukan kedudukannya di dalam surga ataukah di dalam neraka serta apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai seorang yang bahagia. Lalu seorang lelaki tiba-tiba bertanya: Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha? Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar

Links:

[mukmin yang kuat]

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/22/renungan_jumat.htm

[akhlak pembentuk kepeRibadian muslim]

http://www.brunet.bn/news/pelita/02nov/menuju.htm

[islam hadhaRi menjana kemajuan ummah]

Klik untuk mengakses j07.pdf

[etika keRja dalam Islam]

http://www.muslimdiary.com/readarticle.php?article_id=528

[Hadist] Untuk Apa Amal?

Hadist riwayat Imran bin Hushain ra., ia berkata:
Rasulullah saw. ditanya: Wahai Rasulullah! Apakah sudah diketahui orang yang akan menjadi penghuni surga dan orang yang akan menjadi penghuni neraka? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Kemudian beliau ditanya lagi: Jadi untuk apa orang-orang harus beramal? Rasulullah saw. menjawab: Setiap orang akan dimudahkan untuk melakukan apa yang telah menjadi takdirnya

Links:
[keikhlasan]

http://www.getaforum.com/phpbb2/viewtopic.php?p=244&mforum=tajjdidd&sid=becb1c9a48fc2171ce0c752ab44bb7b5

[delapan butiR mutiaRa hidup]

http://forum.webgaul.com/showthread.php?s=&threadid=36535

[penghaRaman kenduRi aRwah, tahlilan, dan selamatan]

http://virtualfriends.net/article/articleview.cfm?AID=11033&UID=

[iman dan peRkaRa yang membatalkannya]

http://www.bicaramuslim.com/bicara6/viewtopic.php?p=131562&sid=dee9c7774606e003d97b727a0cd4627b

Ditulis dalam Hadist. Tag: , , , , . 1 Comment »

[Hadist] Umur Panjang

Hadis riwayat Sa‘ad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kamu tidak diberikan umur panjang lalu kamu mengerjakan suatu amal untuk mengharap keredaan Allah, kecuali kamu akan bertambah derajat dan kemuliaan dengan amal itu. Semoga kamu diberi umur panjang sehingga banyak kaum yang akan mendapatkan manfaat dari kamu, dan kaum yang lain (orang-orang kafir) menderita kerugian karenamu. Ya Allah, sempurnakanlah hijrah sahabat-sahabatku, dan janganlah Engkau kembalikan mereka ke belakang (ke kekufuran).”

Links:
[manfaatkan umuR dengan amalan yang baik]

http://www.brunet.bn/news/pelita/26mac/khutbah.htm

[empat sOalan asasi]

http://www22.brinkster.com/nahrizuladib/db/kuliah/?ID=arkib&kuliah=10

[Hadist] Bekerja dan Sedekah

Hadist riwayat Abu Zar ra., ia berkata:
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw.: “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama?” Rasulullah saw. bersabda: “Iman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya”. Aku tanya lagi: “Bagaimana jika aku tidak bekerja?” Rasulullah saw. bersabda: “Engkau dapat membantu orang yang bekerja atau bekerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan”. Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebagian amal?”. Rasulullah saw. bersabda: “Engkau dapat mengekang kejahatanmu terhadap orang lain. Karena, hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu”

Links:
http://www.cybermq.com/cybermq/detail_topikutama.php?id=94&noid=2
http://www.e-bacaan.com/artikel_sedekah.htm
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/14/ramadan02.htm
http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/2002-November/000463.html
http://daawah.com/islam/fadilat/kelebihancarisarahidup.shtml

[Hadist] Amal dan Kedudukan Disisi Allah

Hadist riwayat Aisyah ra.:
Bahwa seorang lelaki minta izin menemui Nabi saw. lalu beliau berkata: “Persilakanlah dia masuk! Karena dia itu adalah anak paling buruk sebuah keluarga atau lelaki paling buruk pada sebuah keluarga”. Ketika lelaki itu masuk, Nabi saw. melembutkan perkataan kepadanya. Aisyah lalu mengatakan: “Wahai Rasulullah! Engkau telah mengatakan tentangnya apa yang telah engkau katakan tetapi kemudian engkau melembutkan perkataan kepadanya?” Beliau bersabda: “Wahai Aisyah! Sesungguhnya orang yang kedudukannya paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat kelak ialah orang yang dijauhi atau ditinggalkan orang lain karena mereka takut akan kejahatannya”

Links:
http://groups.yahoo.com/group/masjid_annahl/message/319
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0604/17/manajemen_qolbu.htm
http://www.perpustakaan-islam.com/artikel/detail.php?kategori=&id_artikel=94
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0204/12/manajemen_qolbu.htm